Yami Profile

My photo
Muntilan, Jawa Tengah, Indonesia
Biarlah semua orang menganggap impianmu adalah hayalan, tetapi bersemangatlah untuk membutikan bahwa impianmu didepan mata.

Saturday 26 November 2011

"Sebuah Perjalanan Kesuksesan Yulika Satria Daya"

        Yulika Satria Daya lahir di Teluk Betung, Lampung tanggal 5 Juli 1979. Anak pertama atau sulung dari 4 bersaudara ini (semuanya laki-laki) punya hobi membaca, diskusi, dan berorganisasi. Tertarik dengan dunia jurnalistik saat menyaksikan liputan kerusuhan Mei 1998 yang ditayangkan sebuah stasiun televisi. Melalui layar kaca itu ia melihat seorang jurnalis TV yang tengah melakukan reportase langsung dalam suasana mencekam di tengah kerusuhan. Ia membayangkan bagaimana jika seandainya jurnalis TV itu adalah dirinya. Tantangan di dunia jurnalistik inilah yang menggerakkan hatinya untuk meninggalkan pendidikan tinggi di jurusan Teknik Elektro - Politeknik ITB (sekarang Politeknik Negeri Bandung) dan beralih ke jurusan lain yaitu Jurnalistik FIKOM Universitas Padjajaran Bandung Angkatan 2000. Ia lulus tahun 2004 dengan predikat ‘Sangat Memuaskan’. Skripsinya berjudul ‘Representasi PKI di Surat Kabar Koran Tempo’ (Analisis wacana kritis Norman Fairclough) Yulika mengawali karirnya di dunia broadcasting dengan bergabung di sebuah stasiun televisi lokal Jakarta, Daai TV (channel 59 UHF) bulan Mei tahun 2006. Ia merintis karirnya sebagai Reporter Berita ASEAN, Da Ai World News, Da Ai Mata Hati dan Dunia Relawan. Selama berkarir di Daai TV, ia mengikuti pelatihan Simulasi Tanggap Darurat Bencana yang diselenggarakan oleh Palang Merah Indonesia dan Palang Merah Internasional. Pelatihan ini sangat mendukung tugasnya sebagai reporter spesialis bencana yang sekaligus mendokumentasikan kegiatan sosial Yayasan Tzu Chi dalam pemberian bantuan korban bencana. Bencana yang pernah diliputnya antara lain : gempa Yogya, Tsunami Pangandaran, gempa Mandailing Natal, Banjir Langkat, Banjir Aceh Tamiang dan gempa Bengkulu-Sumbar. Awal Juni 2008, Yulika terpilih sebagai salah satu partisipan full grant (beasiswa penuh) untuk mengikuti Journalism Training Program ‘Making TV News’ yang diselenggarakan Reuters Foundation di London, United Kingdom. Sepulang dari London, tak lama kemudian ia pun bergabung dengan tvOne Divisi Current Affairs (CA) dan dipercaya sebaga reporter salah satu program unggulan CA tvOne, BACKPACKER. Sebuah program traveling menjelajahi berbagai belahan dunia untuk melihat tradisi dan kehidupan sosial budaya masyarakat di negara tersebut, termasuk latar belakang sejarah negara yang dikunjungi dan tempat-tempat wisata. Dengan menyaksikan program Backpacker, pemirsa dapat pula mengetahui informasi biaya yang dikeluarkan selama perjalanan ke luar negeri. Program Backpacker mengajak pemirsa berwisata ke luar negeri dengan bijak dan hemat dalam pengeluaran. Program ini sudah nggak tayang lagi (Nyesel banget deh, nggak bisa liat kak Yulika). Sekedar buat tambahan, bahwa berita kak Yulika sudah pindah ke suatu program di KompasTV (aku analisis dari Twitternya). Kata yang selalu diucapin yang nggak bakal lupa yaitu "Asikin aja". Yaudah asikin liat blogku ya gan.. Salam Backpacker. ^^,

No comments:

Post a Comment

Soul Eater Logo